Connect with Facebook
Pagi ini suara ketukan pelan di pintu kamar yang terbuat dari selembar triplek dan ada bberapa lubang karya beberapa penghuni kamar kos terdahulu itu menyadarkan aku dari tidur nyenyakku, dengan mata yg masih susah dibuka dan tubuh yg masih rekat dengan kasur dan bantal yg dingin, dengan terpaksa ku dudukkan pantat ini sejenak di tepi kasur, terdengarlah suara rintihan per2 kasur yg sudah berapa tahun ini kutiduri.

setelah terkumpul roh dalam raga ini, kucoba berdiri dan berjalan menggapai gagang pintu yg terasa jauh, otot2 kaki yg baru saja mendapat oksigen dan otot2 tangan yg bekerja extra tadi malem masih terasa kesemutan, khususnya tangan kananku ini,...

setelah beberapa kali kaki ini menginjak kertas-kertas bergambar king queen dan as serta beberapa manusia yg sering kupanggil teman yg tergeletak berserakan di lantai kamar bekas kegiatan bejad tadi malam bersama beberapa gelintir teman kos yg kukenal, akhirnya tangan ini perlahan tapi pasti meraih gagang pintu yang tergantung di pintu dengan hanya satu skrup diatas (males mbenerinnya)

dengan pelan kuputar gagang pintu tripek itu yg diiringi dengan suara gesekan besi berkarat...., tetapi pintu reot itu ga mau terbuka, dengan otak yg masih berkabut rasa pening, kuoba gunakan tuk berpikir sejanak, ternyata kunci slot itu belum ku buka, slot yg sudah berganti dari besi menjadi sebatang pensil itu lalu kutarik.

setelah berhasil slot itu terbuka, kutarik gagang pintu kedalam, kreeeek....suara engsel pintu terdengar, baru setengah pintu terbuka, terlihat wajah yg rajin mengunjungiku sebulan sekali itu kukenal. "Eh, ibu, saya kira siapa, ada apa bu pagi-pagi gini?", tanyaku berbasa-basi kepadanya,.....

bangun tidur baru itungan menit, beberapa lembar rupiah dari dompetku pagi itupun berpindah tangan untuk membayar uang kost bulan itu, kata Bu Kost yg mengunjungiku tadi, dia sedang butuh uang pagi ini untuk belanja ke pasar, memang jatahku bayar uang kost adalah tanggal ini, untung dompetku gak abis isinya malam tadi, malah bertambah.......

itu lima menit cerita bangun tidur yang bernilai 300 ribu, beberapa tahun yang lalu waktu masih kost


This entry was posted on 1:54 AM and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

3 komentar:

    Anonymous said...

    Waw...

    Ceritanya tragis banget beh..

    ternyata dari dulu kehidupan seorang theone adalah pejudi kelas kakap.. hahahha

    beh alus oge caritana..

    menggunakan paragraf deskripsi jago oge si babeh jadi penulis..

    Ntar buat tulisan yang temanya tentang keluarga donk beh..

    tentang keluarga babeh gtu.. heheheh

  1. ... on January 16, 2009 at 3:25 AM  
  2. CB Giovanni said...

    wah sebuah perendahan kebejadan, theone bukan hanya tukang judi, tapi juga tukang madat, maen cewek, tukang dagang (jual-beli barang, hahahaha), dkk.

  3. ... on January 17, 2009 at 2:16 AM  
  4. TheOne said...

    masa lalu untuk dikenang,.....

    masa kini untuk dikerjakan,.....

    masa depan untuk di impikan,.....

    masa sih??.....

  5. ... on January 17, 2009 at 2:43 AM